Proses Pembelajaran Melalui Zoom
Hari ini, kuliah Filsafat Ilmu sudah memasuki pertemuan kelima. Pertemuan dilakukan secara asinkronous melalui aplikasi zoom. Tetapi karena menggunakan versi basic maka harus login lagi setiap 40 menit. Pembelajaran hari ini dimulai pukul 07.30 WITA. Saya sendiri sudah siap di depan laptop pukul 07.00 WITA.
Walaupun sudah sempat mandi pagi, tidak lupa pakai shampo, sabun dan cuci muka supaya fresh pas lagi kuliah. Lalu ganti pakaian, hari ini pakai batik warna kuning. Sambil menunggu peserta masuk, sarapan pagi dulu dong. Sarapan pagi ini, telur dadar dan nasi, buatan istri tercinta.
Selanjutnya, minum kopi dan makan dua buah wafer Apollo. Supaya tetap fokus kelas onlinenya. Tidak lama kemudian sudah ada beberapa teman yang masuk ke Zoom. Saya juga sebelumnya tidak lupa mengirimkan link zoom ke dosen pengampu yaitu Prof. Hamzah.
Kuliah dimulai pukul 07.35 WITA dengan pemaparan dari Kelompok 6 dan 7. Kali ini Prof. Hamzah meminta saya sebagai ketua kelas P. Matematika Kelas D untuk memimpin presentasi kelompok. Kebetulan kami bergabung dengan kelas Matematika karena mereka cuma 8 orang.
Kelompok 6 dan 7 masing-masing ada 2 orang, saya beri mereka kesempatan untuk memapaparkan resume hasil bacaannya. Kali ini Prof hanya menyimak karena beliau sedang tidak enak badan. Para presenter tidak boleh membaca resumenya, mereka harus menjelaskan hasil bacaannya dalam bahasa Indonesia, yang sumbernya merupakan buku berbahasa Inggris.
Ini menjadi tantangan tersendiri dalam pembelajaran. Karena kita harus menerjemahkan bukunya dulu lalu membuat resume berdasarkan hasil membaca. Resumenya pun hanya 5 lembar. Padahal yang harus dirangkum ada 40 halaman bahasa Inggris spasi 1.
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan tanya jawab. Ada dua orang yang bertanya lalu dijawab oleh pemateri. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan kelompok 7. Pemateri kedua kelompok 7 sempat dipotong oleh Prof karena tidak menampilkan mukanya. Harusnya kameranya diaktifkan agar Prof bisa melihat penguasaan materinya.
Sama seperti kelompok 6, setelah pemaparan maka dilanjutkan sesi tanya jawab juga. Diakhir sesi, Prof memberikan penguatan mengenai hal yang belum jelas dalam diskusi. Yang menarik mengenai hierarki pembelajaran dalam matematika. Prof memberikan contoh mengenai persamaan linear dimana di SD diajarkan dengan cara yang konkrit yaitu dengan memberikan benda nyata misalnya 3 buah jeruk ditambah 4 buah jeruk. Lalu semi kongkrit dengan menggunakan tally. Lalu semi abstrak dengan menggunakan simbol dan abstrak dalam bentuk soal cerita.
Demikian pembelajaran Filsafat Ilmu kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
0 comments:
Posting Komentar